Poligami adalah zina

Mohon maaf sebelumnya jika saya menggunakan istilah zina yang notabene saya bukanlah seorang muslim dan juga tidak mengerti apa arti zina sebenarnya. Saya meminjam istilah zina untuk mengganti kata selingkuh yang mana saya gunakan untuk menekankan bahwa itu adalah perbuatan salah dan tak patut ditiru.

Masalah poligami sudah banyak dibahas oleh para blogger, termasuk pro dan kontranya walaupun sekarang tidak terlalu marak lagi, mungkin karena sang pelaku poligami yang paling menghebohkan semacam AA Gym sudah semakin jarang nongol di televisi. Disini saya hanya ingin mengutarakan pandangan saya tentang poligami yang menjadi pro dan kontra terutama di kalangan muslim setelah sosok yang dipuja yaitu AA Gym ternyata melakukan poligami.

Sebenarnya poligami bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat di Indonesia, sejak jaman kerajaan dulu pun sudah ada perilaku poligami, terbukti dengan banyak para raja memiliki istri, tetapi dulu hanyalah orang yang mampu baik secara fisik ataupun ekonomi yang melakukan poligami. Di jaman sekarang tak jarang juga yang berpoligami, beberapa orang yang saya kenal dekat juga memiliki istri lebih dari satu. Ada juga sebuah daerah dimana orang yang berkasta hampir semuanya beristri lebih dari satu.

Tanpa melihat pandangan bagi seorang wanita atau ibu yang di poligami, selama sang suami bisa berlaku adil dan dapat menyenangkan istri-istrinya, itu tentu tidak masalah bagi saya. Namun sikap ini mungkin sedikit egois, dan yang anti poligami mungkin akan berkata, “kalau ayahmu mencari istri lagi, apakah kamu setuju?”

Setuju atau tidak, itu tergantung keadaan dan seandainya pun setuju, bisa dipastikan saya setuju dengan terpaksa yang berarti saya setuju poligami kalau kedaannya terpaksa. Terpaksa bagaimana? Misalkan saja, saat ini juga saya tahu bahwa ayah saya memiliki selingkuhan dan sudah punya anak di luar nikah, mau bagaimana lagi, tentu saya akan menyetujuinya dengan syarat ayah bisa berlaku adil. Kalau masih bisa ditolak, tentu akan saya tolak poligami itu.

Kembali lagi tentang kenapa saya menyebut poligami itu adalah zina alias selingkuh. Contoh kasus AA Gym, walaupun poligami menurut AA Gym adalah boleh menurut agamanya, tetapi yang ingin saya tanyakan apakah selingkuh atau berhubungan dengan wanita lain diperbolehkan dalam agamanya, saya yakin dalam agama apapun itu pasti tidak diperbolehkan. Lalu mengapa poligami pasti selingkuh? Iya, poligami pasti diawali dengan perselingkuhan, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa sebelum AA Gym menikahi istri keduanya, dia telah berhubungan dengan wanita itu. Tidak mungkin AA Gym menikahi begitu saja tanpa mengenalnya terlebih dahulu. Berdasarkan hal ini saya mengatakan poligami itu sudah pasti salah dan diawali perselingkuhan.

Kalau mungkin ada yang berkata ada yang mengatakan tidak ada perselingkuhan sebelum poligami, lalu bagaimana mungkin istri pertama akan mengijinkan suaminya menikah lagi, kalau karena sang suami terlanjur mencintai wanita lain, nah itu kan berarti selingkuh. Jadi, intinya saya pada dasarnya tidak setuju dengan poligami, namun bila hal itu memang terpaksa, ya mau bagaimana lagi. Jangan lupa, menurut saya, poligami itu urusan pribadi seperti halnya agama, kita tidak boleh memaksakan pandangan kita kepada orang lain. Kembali ke diri masing-masing.

104 comments so far

  1. antobilang on

    hm..iya yah, ga mungkin tercetus gitu aja rencana poligami. pasti sudah direncanakan ya. 😕

  2. danalingga on

    Wah sebuah sudut pandang yang menarik. :mrgreen:

    Secara manusiawi tentu sebelum poligami tentu ada rasa ketertarikan kepada wanita (balon istri selanjutnya), nah rasa ketertarikan ini jika di follow up tentu mengarah ke selingkuh.

  3. -sez- on

    kalo istri kedua-nya lebih cantik dari istri pertama.. saya setuju sama mas..
    saya juga pernah memikirkan hal yang sama

  4. mrlekig on

    #antobilang
    jadi kesimpulan saya, poligami itu diawali dengan selingkuh, hehehe 🙂

    #danalingga
    selingkuh, jelas salah, apapun alasannya, yg jelas menyakiti orang lain itu tidak baik 🙂

    #-sez-
    kalau istri ketiga lebih cantik dari istri kedua, kalau istri keempat lebih cantik dari istri ketiga, dst nya 😀

  5. Kopral Geddoe on

    Doh, saya kok nggak pernah kepikiran, ya? 😯

    Betul itu, sebelum menikah untuk yang kedua kalinya, pastinya ‘kan pendekatan dulu. Alias selingkuh!

    Coba mas nulisnya beberapa bulan yang lalu, pasti lebih banyak yang tercerahkan 😉

  6. mrlekig on

    #Kopral Geddoe
    Hehehe, jangankan dijadikan pencerahan, ada yang mau baca aja saya udah bersyukur.. 🙂

  7. […] 21 Juli kemaren, ada anak kecil yang ngasih Ma link ke blog ini,, dan dia ampe bilang “Jenius!” buat tulisan itu,, Ma jadi penasaran dong,, jadi Ma […]

  8. manusiasuper on

    *clingak-clinguk*

    Yang koment bujangan semua ya??

    OOT-maaf…

    Nice posting anyway…

  9. Luna Moonfang on

    saya setuju dengan pendapat anda … pelaku poligami bisa juga diartikan sebagai pengkhianat terhadap sumpah/janji yg ia ucapkan ketika melakukan ritual pernikahan, yaitu tidak menyakiti pasangannya.

  10. cK on

    makanya para lelaki sadar diri donk, jangan selingkuh… :mrgreen:

  11. dien on

    Imho…

    Saya hanya ingin berusaha menjelaskan poligami dalam sudut pandang Islam, dalam batas pemahaman saya pribadi. Hal ini saya lakukan karena penulis menyebut muslim dan memberi contoh kasus seorang muslim yang melakukan poligami.

    Saya hanya khawatir ada pembaca yang berkesimpulan bahwa Islam menyetujui zina dengan menyetujui poligami. Saya sendiri tidak berpoligami dan tidak terpikir untuk melakukannya.

    Saya juga tidak berusaha dan tidak bisa menilai poligami AA Gym karena tidak pernah tahu yang sebenarnya terjadi.

    Pertama, Islam mengajarkan pembatasan pergaulan antara dua gender yang berbeda yang bukan muhrim. Zina terjadi bila batas pergaulan itu dilanggar.

    Kedua, Islam bukan memperbolehkan poligami dari tradisi beristri satu sebelumnya menjadi empat, melainkan sebuah batasan karena sebelum Islam datang sangat umum ada lelaki yang memiliki istri sangat banyak bahkan puluhan.

    Ketiga, poligami menjadi penting dalam keadaan-keadaan tertentu, misalnya masalah kesehatan istri, banyaknya janda karena perang, kepentingan anak yatim, dll dengan tujuan untuk mengayomi wanita atau anak-anak yatim tersebut.

    Namun demikian Islam dengan tegas memberi batasan dan kriteria2 yang memenuhi syarat diperbolehkannya poligami. Yang terutama adalah adil. Itu pun tidak berarti hak istri kedua sama dengan istri pertama. Bahkan adil di sini seharusnya tetap mementingkan istri yang pertama daripada istri yang berikutnya. Syarat ini sangat penting agar kehidupan keluarga dengan istri yang pertama tidak menjadi hancur.

    Jadi tidaklah adil mengatakan poligami adalah zina karena poligami yang sesuai dengan syariat Islam tidak berarti zina. Poligami ‘bisa’ berarti zina kalau sang pelaku poligami melakukan sesuatu di luar batas pergaulan sebelum pernikahan dengan istri yang kedua terjadi. Imho, dalam hal yang demikian poligami yang dijalankan bukanlah poligami yang Islami.

    Semoga bermanfaat.

    • ve on

      Hehehe, jadi intinya, apakah dihalalkan dalam Islam apabila poligami diawali dengan selingkuh dan perzinahan? dengan dalih menyesal dan bertobat lalu menikahi selingkuhannya? Mohon pencerahannya

  12. Shelling Ford on

    ini seperti “pembunuhan berencana”, kan?
    simply rite! 😀 bravo!

  13. mathematicse on

    Zina: hubungan seksual yang yang dilakukan di luar ikatan pernikahan.

    Apakah zina = selingkuh?

    Apakah selingkuh = poligami?

    Nah baiknya definisikan dulu pengertian-pengertian istilah yang dipakai. Hehe… 😀

    Jadi, saya tak setuju bila dikatakan poligami itu adalah zina. (ini keliru, salah).

  14. Al Jupri on

    Kok koment saya dihapus ya? Aneh euy… blognya ga terbuka…

  15. putradi on

    pilihannya memang hanya setuju / tidak, bukan boleh / tidak boleh.

  16. dien on

    “Jadi tidaklah adil mengatakan poligami adalah zina karena poligami yang sesuai dengan syariat Islam tidak berarti zina. Poligami ‘bisa’ berarti zina kalau sang pelaku poligami melakukan sesuatu di luar batas pergaulan sebelum pernikahan dengan istri yang kedua terjadi. Imho, dalam hal yang demikian poligami yang dijalankan bukanlah poligami yang Islami.”

    Saya rasa perlu meralat sedikit paragraf di atas. Saya sedikit terbawa oleh mindset penulis.
    Zina adalah pergaulan yang di luar batas tanpa dinaungi institusi pernikahan. Jadi, didahului dengan zina atau tidak, suatu pernikahan baik poligami atau tidak, sudah tidak lagi dapat dikategorikan zina.

    Jadi, judul “poligami adalah zina” sama sekali tidak relevan karena membicarakan dua hal yang sama sekali tidak ada hubungannya.

  17. tamanjogja on

    kalo ane ga setuju……

    kalo poligami itu selingkuh!

    Poligami = menikahi istri lebih dari 1 secara sah

    Selingkuh = menjalin hubungan dengan wanita yang tidak halal baginya sementara pria itu memiliki istri yang sah secara hukum dan agama–ntah satu atau lebih–.

    kesimpulan.

    Jika pra nikah yang dilakukan banyak orang yg telah bobrok moralnya ini. misal pacaran — yang notabene di larang oleh agama (khususnya agama Islam). Ya pendapat kawan2 dan pemilik postingan ini tentu ada benarnya. Itu sama saja selingkuh.

    Tetapi kalau menikahnya menurut tuntunan Islam –ditujukan ‘khususnya’ bagi umat Islam yg sekarang banyak yang tidak peduli dengan ajarannya– pasti tidak dinamakan selingkuh. karena tidak ada pacaran. Dan pernikahannya melalui peratara — seperti keluarga, temen2 dll. walaupun kadang kala tertarik karena melihat fisik dan akhlaq/kepribadiannya.

    Kalo toh dia tertarik sama perempuan yg cantik dan menarik perhatiannya –jika ia mampu (secara fisik, perhatian dan materi) boleh dia menikahinya dengan cara mencari tahu ttg wanita itu melalui orang2 terdekatnya. Tapi kalo tidak mampu hendaknya pria itu mendatangi Istrinya (–menggauli istrinya–) karena itu lebih baik bagi dirinya dan istrinya dari pada berbuat maksiat khususnya selingkuh. Allohu a’lam

  18. mrlekig on

    #manusiasuper
    bujangan dan yang beristri satu, pelaku poligami ga berani komen 😀

    #Luna Moonfang
    jelas sekali poligami menyakiti istri pertama (sebelumnya), bohong kalau ada yang poligami ga merasa disakiti

    #cK
    kalau cuci mata aja boleh nggak?
    *egois mode on

  19. mrlekig on

    #dien
    Sebelumnya terima kasih penjelasannya, sekali lagi saya mohon maaf karena menyinggung salah satu agama (Islam) yg notabene saya bukan dan tidak mengerti ajaran Islam.
    Jadi menurut anda, poligami bisa jadi merupakan zina tetapi itu bukan poligami yang Islami. NB. Sekali lagi mohon maaf saya tidak tahu arti zina yang sebenarnya.

    #Shelling Ford
    betul, pembunuhan berencana
    tapi ada yang bilang “rencana yang tidak disengaja” 😀

    #mathematicse
    Di awal postingan sudah saya jelaskan bahwa saya tidak mengerti apa itu zina sebenarnya karena kalau tidak salah itu istilah dalam salah satu agama (Islam). Mohon dibaca dulu 🙂

    #Al Jupri
    Bukan dihapus, tapi kayaknya masuk moderation, tapi sudah saya aprove kok. Maaf atas ketidaksengajaan ini 🙂

    #putradi
    Kalau boleh tau, lalu anda pilih apa?

    #dien
    Di dalam postingannya, yaitu di awal paragraf saya sudah jelaskan dan memohon maaf karena meminjam istilah zina yang maksud saya sebenarnya poligami itu didahului oleh perbuatan yang salah (menyakiti istri sebelumnya).

    #tamanjogja
    Saya akui, postingan ini memang sangat relatif dan sekali lagi ini hanyalah pendapat saya, mohon maaf bila ada yang tidak berkenan. Marilah rawat perbedaan ini dan melihat dari segala sudut pandang.

  20. Hanum on

    wkakaka…kebebasan tanpa berfikir niy. nulis siy boleh-boleh aja. menyampaikan pendapat juga oke-oke aja…tapi jangan membuat tulisan itu seperti menghakimi dunk. apalagi kurang riset. dan bersembunyi dibelakng ketidak tahuan itu.
    seperti ini “poligami pasti diawali dengan perselingkuhan, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa sebelum AA Gym menikahi istri keduanya, dia telah berhubungan dengan wanita itu.”
    tau dari mana PAK? Bapak TUHAN?
    terus “Tidak mungkin AA Gym menikahi begitu saja tanpa mengenalnya terlebih dahulu”. Kenal dalam pandangan bapak kan subjektif banget. lagian kenalan cara islam itu ada juga pak. makanya..aku saranin…riset dulu…dan jangan sembunyi dibelakang ketidaktahuan itu…
    Aku mengahrgai perbedaan..bahkan aku akan ngmg yang sama kalau poligami itu hukum agama lain…
    thanks…salam damai…

  21. cucu wakdul somad on

    Assalamualaikum wr wb

    Mohon maaf sebelumnya jika saya menggunakan istilah zina yang notabene saya bukanlah seorang muslim dan juga tidak mengerti apa arti zina sebenarnya.

    Jangan terlalu mudah menarik suatu kesimpulan, apalagi kita ndak terlalu faham dengan masalahnya dan kita bukan ahlinya, apalagi anda bukan seorang muslim.

    Saran saya, pelajari dulu Islam dengan baik, jangan mengulas sesuatu dengan prasangka prasangka buruk, karena rentan menimbulkan fitnah.

    Poligami dipandang dari sudut AGAMA adalah SAH karena ada perintah nya (ada ayat dalam AL-QURAN yang memerintahkan untuk POLIGAMI…. silahkan cari)

    Nabi Muhammad SAW, punya 11 istri, dengan analogi yang anda buat pertanyaan nya ….
    apakah beliau (NABI SAW) juga selingkuh???

  22. danalingga on

    sekarang pertanyaannya mungkin nggak poligami itu muncul tanpa terlebih dahulu mencintai wanita selain istri sekarang ?

  23. Budi Rahardjo on

    Mengapa poligami dikatakan zina? Kalau definisinya seperti yang di tulisan ini, maka semua orang yang menikah zina dong. Kan sebelum menikah, umumnya saling kenalan dulu. (Namanya siapa, orang tuanya siapa, alamatnya dimana, kesukaannya apa, dan seterusnya.) Ada masa jatuh cinta. Nah, gimana dong. Tetap semuanya kan melalui cara ini, kecuali yang dijodohkan oleh orang tua dan langsung ditetapkan untuk menikah dengan XYZ sebagaimana jaman “kuda gigit besi”. he he he.

    (ps: bukan berarti saya otomatis setuju dengan Aa lho.)

  24. mrlekig on

    #danalingga
    ga mungkin…..

    hari gini…? mana ada yang mau nikah dengan wanita yang tidak dia cintai, apalagi untuk dipoligami.. betul tidak?

  25. lengkonk on

    Topik seperti ini memang maknyos rame sekali…

    *Gelar tikar + minum tuak

  26. purmana on

    Jadi Pusing,,,,, 🙄

    Ya udah sekarang tata-cara berpoligami tanpa selingkuh itu kayak gimana?

    [at]temanjogja
    saya setuju dengan anda… 😀

  27. mrlekig on

    #Hanum
    Terima kasih atas kritik anda yg cukup pedas..
    Dalam menulis dan berpikir, saya akui saya mesih banyak kekurangan dan bahkan mungkin kesalahan. Tulisan ini memang tanpa riset dan penalaran yang lengkap sesuai dengan aturan dan lain-lain.

    Ini hanyalah ungkapan perasaan atau tepatnya pendapat saya yang muncul begitu saja dari pemikiran saya, seperti blog ini, “Blognya orang bodoh”.

    Kalau ada yang tidak setuju, silahkan berkomentar dan akan saya jadikan masukan utk diri saya dalam membuat cara saya berpikir agar lebih baik di masa datang.

    Sekali lagi, terima kasih, salam damai.. 🙂

  28. mrlekig on

    #cucu wakdul somad
    saya tidak menarik kesimpulan, sekali lagi, ini pendapat saya yang mungkin saja bisa berubah. Kalaupun memang pendapat saya dijadikan kesimpulan, ini masalah lain.

    Saya memang bukan muslim, untuk itulah di awal saya sudah meminta maaf duluan. Untuk AA Gym, beliau hanya saya jadikan contoh, kalau ada yg kurang berkenan, saya mohon maaf.

    Kalau Nabi SAW, sekali lagi maaf, saya tidak bisa komentar karena memang tidak tahu apa-apa tentang beliau. Daripada saya komentar dan sok tahu tentang itu.

  29. mrlekig on

    #Budi Rahardjo
    Sebenarnya disini yang saya tekankan adalah bukan masalah zina-nya, tetapi tentang poligami yang diawali dengan perselingkuhan atau hubungan yang tidak baik dan menyakiti istri pertama (sebelumnya).

  30. mrlekig on

    #lengkonk
    rasanya maknyos seperti punya istri lebih dari satu?? :p
    Punyah lagi ya?

    #purnama
    Caranya gimana ya?? Kayaknya tidak ada cara deh.
    Kalau ada yg tahu, silahkan buat postingan sendiri dan beri link kesini, dengan senang hati saya akan baca. Peace.. 🙂

  31. passya on

    duh…. si lagak Hanum udah berkeliaran sampe sini 😀
    Num…balik Num….

  32. rajaiblis on

    manusia …
    harusnya menjadikan segala yg terlihat, terdengar, dan terasa sebagai sebuah nasehat bukan malah membuatnya menjadi bahan pergunjingan dan saling menyalahkan!

  33. mrlekig on

    #passya
    lagak Hanum? mana dia, Num.. balik tuh katanya 😀

    #rajaiblis
    jadi mari kita bijaksana 🙂

  34. Hanum on

    Siaaaapppp!!!!!!!!! Passya..aku balik ya…hihihi…
    malu niy ketauan dah jalan jauh…
    numpang klarifikasi…lagak = cantik (Bahasa Aceh)
    wkakakaka…narsisnya keluar…

  35. sagung on

    Satu aja belum. Kapan nikah ya?

  36. watonist on

    sekarang pertanyaannya mungkin nggak poligami itu muncul tanpa terlebih dahulu mencintai wanita selain istri sekarang ?

    sepertinya susah …
    tetapi yang jadi pertanyaan … apakah itu salah ??

  37. mrlekig on

    #Hanum
    oooo, ternyata lagak = cantik
    hehehe..

  38. danalingga on

    @watonis

    soal salah dan nggak sih emang relatif, yang pasti berarti poligami diawali oleh selingkuh.

  39. mrlekig on

    #watonist
    Bicara salah benar kadang relatif.
    Tapi yang jelas mencintai wanita lain selain istri sekarang sudah pasti menyakiti istri sekarang, dan menyakiti adalah SALAH.

  40. mrlekig on

    #sagung
    Ayo cepetan, nanti keburu kiamat, hehehe

  41. watonist on

    @danalingga & @mrlekig
    kalau istri tidak usah diberi tahu aja gimana ??

    sek sek … sebentar, sebelum dilanjut saya ingin memastikan posisi dulu. 🙂
    dalam hal ini saya bukan/belum dalam kapasitas menolak atau mendukung poligami, hanya saja mungkin sekilas akan kelihatan seperti mendukung karena memang artikelnya “seolah-olah” menolak, mungkin keputusan saya (menolak atau mendukung) akan dipengaruhi oleh hasil diskusi kita nanti 🙂

  42. danalingga on

    kekekeke…. gue juga nggak nuduh kok waton. 😉 Kan kita di sini sedang bermain logika aja ? :mrgreen:

    kalau istri tidak usah diberi tahu aja gimana ??

    endak peduli saya mau di kasih tau apa ndak. 😛 Tapi yang saya pedulikan apakah telah melakukan selingkuh lebih dulu sebelum berpoligami itu?

  43. watonist on

    @danalingga
    gimana kalau kita tarik kesimpulan sementara dulu …
    “selingkuh boleh, asal tidak menyakiti”, hehehe … 😀

    setuju ndak ?! 😀

  44. danalingga on

    saya tidak setuju. :mrgreen:

  45. deKing on

    Bicara poligami kok seperti kacang goreng, laris manis hehehe…
    *maaf kalau trnyata komentar saya pernah ada di salah satu komentar lain karena terus terang saya tidak membaca semua komentar yang ada*
    Saya hanya ingin berpendapat sebagai seorang pribadi yang netral terhadap poligami (sebagai suatu perbuatan).
    Secara jujur saya netral thd perbuatan poligami tetapi saya tidak suka dengan orang yang mengatasnamakan agama sebagai legalisasi tindakan poligami yang mereka lakukan.
    Saya ingin mengomentari bagian ini:

    Tidak mungkin AA Gym menikahi begitu saja tanpa mengenalnya terlebih dahulu. Berdasarkan hal ini saya mengatakan poligami itu sudah pasti salah dan diawali perselingkuhan.

    Apakah setiap perkenalan adalah selingkuh?
    Berarti orang yang sudah menikah tidak boleh berkenalan lagi dengan lawan jenis dunk?
    catatan: orangnya bukan homo 😀

  46. lengkonk on

    makanya sebelum nikah, banyak-banyakin selingkuh. Jangan selingkuh pas udah nikah. 😀

  47. watonist on

    @danalingga
    emang kenapa ?? apa karena sebuah pertanyaan “apa kamu juga mau di selingkuhi ??”

  48. mrlekig on

    #watonist and #danalingga
    Kalau istri tidak dikasi tau, itu tetap menyakiti istri (tanpa dia sadari) dan juga itu tetap SALAH.

    Inti pembahasan kita adalah “Poligami biasanya diawali dengan selingkuh”

    Walaupun ini tanpa bukti atau pun penelitian.

    #lengkonk
    itu sih namanya maruk :p

    #deKing
    Yang saya maksud adalah perkenalan yang spesial dan mengarah ke perselingkuhan, tapi maaf, saya tidak bisa menjelaskan seperti apa dan sebatas mana yang disebut selingkuh, kita kira2 aja sendiri.. 🙂

  49. danalingga on

    @Watonist

    Entahlah, mungkin karena saya masih manusia biasa. 😉

  50. dien on

    @mrlekig

    Kalo boleh saya analogikan, poligami itu bagaikan obat. Obat bagi yang memerlukannya. Kalau obat diminum oleh orang yang tidak memerlukan bisa-bisa obat itu menjadi racun. Dalam hal ini malah bisa menghancurkan pernikahan dengan istri yang pertama.

    Jadi, kalo dihubungkan dengan sunnah Rasullah saw dalam hal poligami harus dilihat secara keseluruhan. Bagaimana beliau menjalani pernikahan monogami dengan Siti Khadijah selama kurang lebih 15 tahun. Dan bagaimana beliau menjalankan poligami dengan para janda yang ditinggalkan oleh suami-suami mereka karena perang, dan hanya dengan Siti Aisyah beliau memiliki seorang istri yang belum menikah sebelumnya.

    Oleh karena itu, sesuai dengan analogi saya, contoh yang diperlihatkan oleh Rasulullah saw itu adalah bagaimana perilaku beliau dalam mempergunakan obat tadi. Tentu tidak untuk disalahgunakan.

    Soal perlakuan terhadap istri, Islam juga mengajarkan kepada para suami agar memperlakukan istri dengan baik, termasuk tidak menyakiti hatinya. Jadi tentu saja selingkuh, yang tentu akan menyakiti istri, harus dihindari.

    Selingkuh sudah pasti tidak Islami. Jadi saya sepakat dengan anda bahwa poligami yang didahului oleh selingkuh bukanlah poligami yang Islami, atau secara umum poligami yang tidak diterima keberadaannya.

    Yang saya tidak sepakat adalah judul “Poligami adalah zina” yang menurut menghakimi bahwa poligami pasti zina atau mungkin dalam pemahaman anda poligami adalah selingkuh, hanya karena banyak kasus poligami yang didahului oleh selingkuh. Hal itu sama dengan mengatakan bahwa “Polisi adalah koruptor” hanya karena beberapa gelintir oknum polisi melakukan tindakan tidak terpuji itu.

    Hal ini bisa menyebabkan timbulnya pemikiran yang antipati terhadap poligami, seperti halnya pemikiran antipati terhadap polisi tadi hanya karena pemilihan judul yang tidak tepat. Efek negatifnya akan terasa pada saat kita membutuhkan apa yang kita sudah antipati terhadapnya.

    -dien-

    “love for all, hatred for none”

  51. watonist on

    @danalingga & @mrlekig
    jadi gimana nih … yang nggak boleh menyakitinya ?? atau selingkuhnya ?? dengan asumsi menyakiti dan selingkuh kita bahas terpisah 😛

    *tetep ngeyel, bikin jadi tambah ruwet* 😀

    @dien
    hmm … boleh juga analogi obatnya 🙂

  52. gibran's on

    ajaran agama berbeda-beda soal poligami. ada yang membenarkan, ada yang tidak.

    bagi agamaku yang sekarang, islam, beristri lebih dari satu adalah sah-sah saja. agamaku yang sebelumnya, kristen, melarang keras.

    jadi berpulang kepada kita pribadi; apakah ingin punya istri lebih dari satu karena diperbolehkan agama, atau diam-diam melonte di luar karena agamanya melarang punya istri lebih dari satu.

    secara pribadi aku tidak setuju dengan poligami. itu hanyalah keserakahan dan nafsu lelaki untuk meniduri perempuan.

    demi membantu seorang janda atau perempuan miskin? alasan! kalau memang ikhlas mau membantu, berikan saja uang untuk modal usaha si perempuan itu atau beasiswa bagi anak-anaknya — tidak perlu memperistrinya lalu menidurinya. itu baru namanya ikhlas membantu.

    bagiku, poligami adalah termasuk penindasan terhadap hak asasi perempuan. bayangkan, betapa jahatnya kita kaum lelaki; sesuka hati kita memilih istri dan menidurinya. memangnya perempuan itu seperti barang dagangan yang bisa dipilih dan dimiliki sesuka hati?

    lekig, sekadar “berbagi kebodohan” denganmu, kawan, aku mau katakan sedikit tentang judul artikelmu ini. menurutku, poligami tidak tepat kalau disebut sebagai zina.

    arti kata “zina” adalah: perbuatan senggama dengan yang bukan istri atau suaminya. sementara “poligami” adalah: sistem perkawinan di mana salah satu pihak mengawini beberapa orang sekaligus. kedua defenisi tersebut kukutip dari kamus besar bahasa indonesia.

    jadi bila kau menulis “poligami adalah zina”, maka kupikir sudah keliru. karena si suami yang berpoligami tidak bisa disebut berzina; sebab beberapa perempuan yang disetubuhinya itu adalah resmi istrinya. padahal zina adalah bersetubuh dengan yang bukan istri/suami.

    sudah dulu ya lekig, aku mau bersetubuh dulu dengan istriku. 😆

  53. noor on

    Salam

    Saya menolak dengan tegas “Poligami adalah Zina” !! Sangat sangat tidak setuju!

    Poligami —> halal
    Zina ——-> haram

    Belajar dulu dong sebelum menulis…

    Panduan kami: ” Berkata yang baik atau Diam ”

    Sebaiknya anda Diam saja kalau anda tidak tahu apa-apa, simpan saja pendapatnya untuk diri sendiri sampai anda mengerti.
    Kok bisa ya mengatakan “Poligami adalah zina” sedangkan pengertian ‘zina’ juga belum mengerti…
    hehe.. aneh..

    Sorry.. heran aja..

    Salam

  54. mr lekig on

    #dien

    terima kasih atas tanggapannya, secara umum saya sependapat. tetapi..

    Pertama, analogi poligami bagaikan obat? menurut saya lebih tepat dikatakan poligami bagaikan narkoba.

    Kedua, kalau dikaitkan dengan agama, apalagi itu bukan agama saya, saya no comment, bukan karena apa, karena memang tidak tahu apa-apa tentang agama lain, daripada salah bicara.

    Ketiga, tentang judulnya, saya sudah minta maaf berkali-kali karena meminjam istilah itu.

    Sekali lagi, jika ada perbedaan pendapat, mari kita sikapi dengan bijaksana. Salam damai.. 🙂

  55. mrlekig on

    #gibran’s
    makasi udah mampir kesini Bang,

    saya juga tidak setuju dengan poligami, tapi bagi yang sudah terlanjur, ya sudah, biarkan saja.

    mengenai judul, saya mohon maaf, saya tahu itu tidak tepat, tetapi saya akan tetap memakai judul itu, tetapi saya berharap setelah membaca isinya, pembaca akan mengerti bahwa maksud adalah “poligami biasanya diawali dengan selingkuh”.

    segitu aja dulu Bang, selamat bersetubuh.. 🙂

  56. mrlekig on

    #noor
    Bicara dan berkata adalah hak setiap orang, tentunya diiringi dengan tanggung jawab. Sebagai orang bodoh, tentu saja saya tidak luput dari kesalahan, bagi saya, lebih baik bicara apa adanya daripada diam, biarpun keliru, nanti bisa dibicarakan.

    Simpan pendapat untuk diri sendiri? Tentu saja, maka dari itu pendapat saya ini saya tulis di blog saya sendiri, bukan di blog anda!

    Salam damai..

  57. danalingga on

    @watonist

    bagi saya selingkuh itu nggak boleh, karena itu berarti telah melanggar komitmen dengan istri. Jadi jika poligamai di awali selingkuh, yah itu namanya penghianatan. Dan penghianat layak di hukum mati. 😆 Begitu kira kira.

  58. Wiseman Flew on

    Selingkuh -> Melanggar TOS.
    Konsekuensi -> Disuspend.

  59. Kang Adhi on

    selingkuh = zina. Poligami = zina yang bertobat. Haha. Makasih sudah mengunjungi blog saya ya. Btw, kok judul blognya “blognya orang bodoh” sih?

  60. dwihandyn on

    Saya gak setuju dg yg namanya Poligami. Karena menurut saya, biar bagaimanapun Poligami itu adalah hasil dari perselingkuhan. Istri mana sih yg gak sakit hati bila tau klo suaminya selingkuh? Emangnya Istri itu di anggap apa? Barang percobaan pemuas nafsu suami? Dan bila suami kurang puas maka suami cari istri lagi?! Ingat akan HUKUM KARMA.
    “Jika tidak ingin tersakiti, maka janganlah menyakiti”
    *aaahh… sok tau*

  61. mr lekig on

    #Wiseman Flew
    Selingkuh = menyakiti

    #Kang Adhi
    Saya memang bodoh kok.. hehehe

    #dwihandyn
    Saya juga tidak setuju..

  62. B Ali on

    Pertanyaan: Apakah Islam agama teroris?
    Jawaban: Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk menjadi teroris.

    Tetapi, di dalam Al-Qur’an, ada banyak sekali ayat-ayat yang menggiring umat untuk melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, seperti: kekerasan, anarki, poligami dengan 4 istri, anggapan selain muslim adalah orang kafir, dsb. Sikap-sikap tersebut tidak sesuai lagi dengan norma-norma kehidupan masyarakat modern.

    Al-Qur’an dulu diracik waktu jaman tribal, sehingga banyak ayat-ayat yang tidak bisa dimengerti lagi seperti seorang suami diperbolehkan mempunyai istri 4. Dimana mendapatkan angka 4? Kenapa tidak 10 atau 25? Terus bagaimana sakit hatinya istri yang dimadu (yang selalu lebih tua dan kurang cantik)? Banyak lagi hal-hal yang nonsense seperti ini di Al-Qur’an. Karena semua yang di Al-Qur’an dianggap sebagai kebenaran mutlak, maka orang muslim hanya menurutinya saja secara taken for granted.

    Banyak pengemuka muslim yang berusaha menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an supaya menjadi lebih manusiawi. Tapi usaha ini sia-sia saja karena ayat-ayat Al-Qur’an itu semuanya sudah explisit sekali. Sehingga tidak bisa ditawar lagi. Jadi umat muslim terjebak.

  63. mr lekig on

    #B Ali
    Benarkah Al-Qur’an seperti itu? Karena saya sendiri tidak tahu bagaimana isi kitab suci umat muslim itu. Tapi saya yakin, apapun isinya, tentu itu untuk kebaikan, karena jika ada kitab suci yang isinya tidak baik, pasti akan ditinggalkan oleh umatnya.. 🙂

  64. sejati on

    @ mr lekig,

    Musuh-musuh Islam sudah ditentukan di ayat-ayat Al-Qur’an seperti yang diuraikan secara objektif di artikel ini. Ini situsnya: http://religi.wordpress.com/2007/03/16/agama-langit-dan-agama-bumi/

    AGAMA LANGIT DAN AGAMA BUMI

    Ada berbagai cara menggolongkan agama-agama dunia. Ernst Trults seorang teolog Kristen menggolongkan agama-agama secara vertikal: pada lapisan paling bawah adalah agama-agama suku, pada lapisan kedua adalah agama hukum seperti agama Yahudi dan Islam; pada lapisan ketiga, paling atas adalah agama-agama pembebasan, yaitu Hindu, Buddha dan karena Ernst Trults adalah seorang Kristen, maka agama Kristen adalah puncak dari agama-agama pembebasan ini.

    Ram Swarup, seorang intelektual Hindu dalam bukunya; “Hindu View of Christianity and Islam” menggolongkan agama menjadi agama-agama kenabian (Yahudi, Kristen dan Islam) dan agama-agama spiritualitas Yoga (Hindu dan Buddha) dan mengatakan bahwa agama-agama kenabian bersifat legal dan dogmatik dan dangkal secara spiritual, penuh klaim kebenaran dan yang membawa konflik sepanjang sejarah. Sebaliknya agama-agama Spiritualitas Yoga kaya dan dalam secara spiritualitas dan membawa kedamaian.

    Ada yang menggolongkan agama-agama berdasarkan wilayah dimana agama-agama itu lahir, seperti agama Semitik atau rumpun Yahudi sekarang disebut juga Abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam) dan agama-agama Timur (Hindu, Buddha, Jain, Sikh, Tao, Kong Hu Cu, Sinto).

    Ada pula yang menggolongkan agama sebagai agama langit (Yahudi, Kristen, dan Islam) dan agama bumi (Hindu, Buddha, dll.) Penggolongan ini paling disukai oleh orang-orang Kristen dan Islam, karena secara implisit mengandung makna tinggi rendah, yang satu datang dari langit, agama wahyu, buatan Tuhan, yang lain lahir di bumi, buatan manusia. Penggolongan ini akan dibahas secara singkat di bawah ini.

    Agama bumi dan agama langit.

    Dr. H.M. Rasjidi, dalam bab Ketiga bukunya “Empat Kuliyah Agama Islam Untuk Perguruan tinggi” membagi agama-agama ke dalam dua kategori besar, yaitu agama-agama alamiah dan agama-agama samawi. Agama alamiah adalah agama budaya, agama buatan manusia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Hindu dan Budha. Mengenai agama Hindu Rasjidi mengutip seorang teolog Kristen, Dr. Harun Hadiwiyono, Rektor Sekolah Tinggi Theologia “Duta Wacana” di Yogyakarta sebagai berikut:

    “Sebenarnya agama Hindu itu bukan agama dalam arti yang biasa. Agama Hindu sebenarnya adalah satu bidang keagamaan dan kebudayaan, yang meliputi jaman sejak kira-kira 1500 S.M hingga jaman sekarang. Dalam perjalanannya sepanjang abad-abad itu, agama Hindu berkembang sambil berobah dan terbagi-bagi, sehingga agama ini memiliki ciri yang bermacam-macam, yang oleh penganutnya kadang-kadang diutamakan, tetapi kadang-kadang tidak diindahkan sama sekali. Berhubung karena itu maka Govinda Das mengatakan bahwa agama Hindu itu sesungguhnya adalah satu proses antropologis, yang hanya karena nasib baik yang ironis saja diberi nama agama.” 1)

    Samawi artinya langit. Agama samawi adalah agama yang berasal dari Tuhan (yang duduk di kursinya di langit ketujuh, Sky god, kata Gore Vidal). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam bab Keempat dengan judul “Agama Islam adalah Agama Samawi Terakhir” Rasjidi dengan jelas menunjukkan atau menempatkan Islam sebagai puncak dari agama langit. Hal ini dapat dipahami karena Rasjidi bukan saja seorang guru besar tentang Islam, tetapi juga seorang Muslim yang saleh.

    Bahkan dengan doktrin mansukh, pembatalan, para teolog dan ahli fikih Islam mengklaim, Qur’an sebagai wahyu terakhir telah membatalkan kitab-kitab suci agama-agama sebelumnya (Torah dan Injil).

    Bila Tuhan yang diyakini oleh ketiga agama bersaudara ini adalah satu dan sama, pandangan para teolog Islam adalah logis. Tetapi disini timbul pertanyaan, apakah Tuhan menulis bukunya seperti seorang mahasiswa menulis thesis? Sedikit demi sedikit sesuai dengan informasi yang dikumpulkannya, melalui percobaan dan kesalahan, perbaikan, penambahan pengurangan, buku itu disusun dan disempurnakan secara perlahan-lahan?

    Tetapi ketiga agama ini tidak memuja Tuhan yang satu dan sama. Masing-masing Tuhan ketiga agama ini memiliki asal-usul yang berbeda dan karakter yang berbeda. Yahweh berasal dan ajudan dewa perang, yang kemungkinan berasal dari suku Midian, dan dijadikan satu-satunya Tuhan orang Israel oleh Musa. Jesus salah seorang dari Trinitas, adalah seorang pembaharu agama Yahudi yang diangkat menjadi Tuhan oleh para pendiri Kristen awal. Allah adalah dewa hujan yang setelah digabung dengan dewa-dewa lain orang Arab dijadikan satu-satunya tuhan orang Islam oleh Muhammad. Jadi Yahweh, Trinitas dan Allah adalah tuhan-tuhan yang dibuat manusia. 2) (Lihat Karen Amstrong: A History of God).

    Dan karakter dari masing-masing Tuhan itu sangat berbeda. Ketiganya memang Tuhan pencemburu, tetapi tingkat cemburu mereka berbeda. Yahweh adalah Tuhan pencemburu keras, gampang marah, dan suka menghukumi pengikutnya dengan kejam, tetapi juga suka ikut berperang bersama pengikutnya melawan orang-orang lain, seperti orang Mesir, Philistin dan Canaan. Jesus juga Tuhan pencemburu, tapi berpribadi lembut, ia memiliki banyak rasa kasih, tetapi juga mempunyai neraka yang kejam bagi orang-orang yang tidak percaya padanya. Allah lebih dekat karakternya dengan Yahweh, tetapi bila Yahweh tidak memiliki neraka yang kejam, Allah memilikinya. Di samping itu, bila Yahweh menganggap orang-orang Yahudi sebagai bangsa pilihannya, Allah menganggap orang-orang Yahudi adalah musuh yang paling dibencinya.

    Jadi jelaslah di langit-langit suci agama-agama rumpun Yahudi ini terdapat lima oknum Tuhan yang berbeda-beda, yaitu Yahweh, Trinitas (Roh Kudus, Allah Bapa dan Tuhan Anak atau Jesus) dan Allah Islam. Masing-masing dengan ribuan malaikat dan jinnya.

    Pengakuan terhadap Tuhan yang berbeda-beda tampaknya bisa menyelesaikan masalah soal pembatalan kitab-kitab atau agama-agama sebelumnya oleh agama-agama kemudian atau agama terakhir. Masing-masing Tuhan ini memang menurunkan wahyu yang berbeda, yang hanya berlaku bagi para pengikutnya saja. Satu ajaran atau satu kitab suci tidak perlu membatalkan kitab suci yang lain.

    Tetapi disini timbul masalah lagi. Bagaimana kedudukan bagian-bagian dari Perjanjian Lama yang diterima atau diambil oleh Perjanjian Baru? Bagaimana kedudukan bagian-bagian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdapat di dalam Al-Qur’an? Apakah bagian-bagian itu dipinjam dari Tuhan yang satu oleh Tuhan yang lain, yang ada belakangan? Atau persamaan itu hanya kebetulan? Ataukah para penulis kitab-kitab yang belakangan meminjamnya dari penulis kitab-kitab terdahulu?

    Pembagian agama menjadi agama bumi dan agama langit, dari sudut pandang Hindu sebenarnya tidak menjadi masalah. Ini terkait dengan konsep ketuhanan dari masing-masing agama. Agama-agama Abrahamik atau Rumpun Yahudi (nama yang lebih tepat daripada “agama langit”) memandang Tuhan sebagai sosok berpribadi, seperti manusia, yang berdiam di langit (ke tujuh) duduk di atas kursinya, yang dipikul oleh para malaikat. Dari kursinya di langit itu Dia melakukan segala urusan, termasuk antara lain, tetapi tidak terbatas pada, mengatur terbit dan tenggelannya matahari, “menurunkan” wahyu dan lain sebagainya. Dari segi ini benarlah sebutan “agama langit” itu, karena ajarannya diturunkan oleh Tuhannya yang bermukim nun jauh di langit.

    Dalam pandangan agama Hindu, Tuhan bersifat panteistik, yang melingkupi ciptaan (imanen) dan sekaligus di luar ciptaannya (transenden). Menurut pandangan Hindu Tuhan tidak saja lebih besar dari ciptaannya, tetapi juga dekat dengan ciptaannya. Kalau Tuhan hanya ada di satu tempat di langit ketujuh, berarti Ia ada di satu noktah kecil di dalam ciptaannya. Oleh karena itu Dia tidak Mahabesar. Agak mirip dengan pengertian ini, di dalam agama Hindu, dikenal ajaran tentang Avatara, yaitu Tuhan yang menjelma menjadi mahluk, yang lahir dan hidup di bumi – seperti Rama dan Krishna – menyampaikan ajarannya di bumi langsung kepada manusia tanpa perantara.

    Dari segi ini, dikotomi agama langit dan agama bumi tidak ada masalah. Baru menjadi masalah ketika “truth claim” yang menyertai dikotomi ini. Bahwa agama langit lebih tinggi kedudukannya dari agama bumi; karena agama-agama langit sepenuhnya merupakan bikinan Tuhan, yang tentu saja lebih mulia, lebih benar dari agama-agama bumi yang hanya buatan manusia dan bahwa oleh karenanya kebenaran dan keselamatan hanya ada pada mereka. Sedangkan agama-agama lain di luar mereka adalah palsu dan sesat.

    Pandangan “supremasis” ini membawa serta sikap “triumpalis”, yaitu bahwa agama-agama yang memonopoli kebenaran Tuhan ini harus menjadikan setiap orang sebagai pengikutnya, menjadikan agamanya satu-satunya agama bagi seluruh umat manusia, dengan cara apapun. Di masa lalu “cara apapun” itu berarti kekerasan, perang, penaklukkan, penjarahan, pemerkosaan dan perbudakan atas nama agama.

    Masalah wahyu

    Apakah wahyu? Wahyu adalah kata-kata Tuhan yang disampaikan kepada umat manusia melalui perantara yang disebut nabi, rasul, prophet. Bagaimana proses penyampaian itu? Bisa disampaikan secara langsung, Tuhan langsung berbicara kepada para perantara itu, atau satu perantara lain, seorang malaikat menyampaikan kepada para nabi; atau melalui inspirasi kepada para penulis kitab suci. Demikian pendapat para pengikut agama-agama rumpun Yahudi.

    Benarkah kitab-kitab agama Yahudi, Kristen dan Islam, sepenuhnya merupakan wahyu Tuhan? Bila benar bahwa kitab-kitab ini sepenuhnya wahyu Tuhan, karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Sempurna, maka kitab-kitab ini sepenuhnya sempurna bebas dari kesalahan sekecil apapun. Tetapi Studi kritis terhadap kitab-kitab suci agama-agama Abrahamik menemukan berbagai kesalahan, baik mengenai fakta yang diungkapkan, yang kemudian disebut ilmu pengetahun maupun tata bahasa. Berikut adalah beberapa contoh.

    Pertama, kesalahan mengenai fakta.

    Kitab-suci kitab-suci agama ini, menyatakan bumi ini datar seperti tikar, dan tidak stabil. Supaya bumi tidak goyang atau pergi ke sana kemari, Tuhan memasang tujuh gunung sebagai pasak. Kenyataannya bumi ini bulat seperti bola. Dan sekalipun ada banyak gunung, lebih dari tujuh, bumi tetap saja bergoyang, karena gempat.

    Kedua, kontradiksi-kontradiksi.

    Banyak terdapat kontradiksi-kontradiksi intra maupun antar kitab suci-kitab suci agama-agama ini. Satu contoh tentang anak Abraham yang dikorbankan sebagai bukti ketaatannya kepada Tuhan (Yahweh atau Allah). Bible mengatakan yang hendak dikorbankan adalah Isak, anak Abraham dengan Sarah, istrinya yang sesama Yahudi. Sedangkan Qur’an mengatakan bukan Isak, tetapi Ismail, anak Ibrahamin dengan Hagar, budak Ibrahim yang asal Mesir

    Contoh lain. Bible menganggap Jesus sebagai Tuhan (Putra), sedangkan Al-Qur’an menganggap Jesus (Isa) hanya sebagai nabi, dan bukan pula nabi terakhir yang menyempurnakan wahyu Tuhan.

    Ketiga, kesalahan struktur kalimat atau tata bahasa.

    Di dalam kitab-kitab suci ini terdapat doa-doa, kisah-kisah, berita-berita tentang kegiatan Tuhan, mirip seperti berita surat kabar, yang ditulis oleh seseorang (wartawan) atas seseorang yang lain (dari obyek berita, dalam hal ini Tuhan). Lalu ada kalimat yang merujuk Tuhan sebagai “Aku, Kami, Dia, atau nama-namanya sendiri, seperti Allah, Yahweh, dll”. Mengapa Tuhan menunjukkan diriNya dengan Dia, kata ganti ketiga? Kata-kata atau kalimat-kalimat pejoratif seperti Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui ini pastilah dibuat oleh manusia, sebab mustahil rasanya Tuhan memuji-muji dirinya sendiri.

    Keempat, ajaran tentang kekerasan dan kebencian.

    Di dalam kitab-suci kitab-suci agama-agama langit ini banyak terdapat ajaran-ajaran tentang kebencian terhadap komunitas lain, baik karena kebangsaan maupun keyakinan. Di dalam Perjanjian Lama terdapat kebencian terhadap orang Mesir, Philistin, Canaan dll. Di dalam Perjanjian Baru terdapat ajaran kebencian terhadap orang Yahudi dan Roma. Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat kebencian terhadap orang-orang Yahudi, Kristen dan pemeluk agama-agama lain yang dicap kafir secara sepihak. Pertanyaan atas soal ini, betulkah Tuhan menurunkan wahyu kebencian terhadap sekelompok orang yang memujanya dengan cara berbeda-beda, yang mungkin sama baiknya atau bahkan lebih baik secara spiritual? Bukankah akhirnya ajaran-ajaran kebencian ini menjadi sumber kekerasan sepanjang massa?

    Bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang menurunkan wahyu kebencian dan kekerasan semacam itu? Di dalam agama Hindu kebencian dan kekerasan adalah sifat-sifat para raksasa, asura dan daitya (demon, devil, atau syaitan).

    Di samping hal-hal tersebut di atas, agama-agama rumpun Yahudi banyak meminjam dogma dari agama-agama lain, bahkan dari komunitas yang mereka sebut penyembah berhala atau kafir. Dogma utama mereka tentang eskatologi seperti hari kiamat, kebangkitan tubuh dan pengadilan terakhir dipinjam oleh agama Yahudi dari agama Zoroaster Persia, lalu diteruskan kepada agama Kristen dan Islam. Legenda tentang penciptaan Adam dipinjam dari leganda tentang penciptaan Promotheus dalam agama Yunani kuno. Bagaimana mungkin tuhan agama langit meminjam ajaran dari agama-agama atau tradisi buatan manusia?

    Swami Dayananda Saraswati (1824-1883), pendiri Arya Samaj, sebuah gerakan pembaruan Hindu, dalam bukunya Satyarth Prakash (Cahaya Kebenaran) membahas Al Kitab dan AI-Qur’an masing-masing di dalam bab XI II dan XIV, dan sampai kepada kesimpulan yang negatif mengenai kedua kitab suci ini. Bahwa kedua kitab suci ini mengandung hal-hal yang patut dikutuk karena mengajarkan kekerasan, ketahyulan dan kesalahan. Ia meningkatkan penderitaan ras manusia dengan membuat manusia menjadi binatang buas, dan mengganggu kedamaian dunia dengan mempropagandakan perang dan dengan menanam bibit perselisihan.

    Apa yang dilakukan oleh Swami Dayananda Saraswati adalah kounter kritik terhadap agama lain atas penghinaan terhadap Hindu yang dilakukan sejak berabad-abad sebelumnya oleh para teolog dan penyebar agama lainnya.

    Kesimpulan.

    Tidak ada kriteria yang disepakati bersama di dalam penggolongan agama-agama. Setiap orang membuat kriterianya sendiri secara semena-mena untuk tujuan meninggikan agamanya dan merendahkan agama orang lain. Hal ini sangat kentara di dalam agama-agama missi yang agresif seperti Kristen dan Islam dimana segala sesuatu dimaksudkan sebagai senjata psikologis bagi upaya-upaya konversi dan proselitasi mereka.

    Di samping itu tidak ada saksi dan bukti untuk memverifikasi dan memfalsifikasi apakah isi suatu kitab suci betul-betul wahyu dari Tuhan atau bukan? Yang dapat dikaji secara obyektif adalah isi atau ajaran yang dikandung kitab suci-kitab suci itu apakah ia sesuai dengan dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti cinta kasih, kesetiaan, ketabahan, rajin bekerja, kejujuran, kebaikan hati atau mengajarkan kebencian dan kekerasan?

    Penggolongan agama-agama menjadi agama langit dan agama bumi, jelas menunjukkan sikap arogansi, sikap merendahkan pihak lain, dan bahkan sikap kebencian yang akhirnya menimbulkan kekerasan bagi pihak yang dipandangnya sesat, menjijikan dan tidak bernilai. Di lain pihak penggolongan ini menimbulkan rasa tersinggung, kemarahan, dan akhirnya kebencian. Bila kebencian bertemu kebencian, hasilnya adalah kekerasan.

    Melihat berbagai cacat dari kitab suci-kitab suci mereka, khususnya ajarannya yang penuh kebencian dan kekerasan, maka isi kitab suci itu tidak datang dari Tuhan, tetapi dari manusia yang belum tercerahkan, apalagi Tuhan-Tuhan mereka adalah buatan manusia.

    Berdasarkan hal-hal tersebut di atas disarankan agar dikotomi agama langit dan agama bumi ini tidak dipergunakan di dalam baik buku pelajaran, wacana keagamaan maupun ilmiah. Dianjurkan agar dipergunakan istilah yang lebih netral, yaitu agama Abrahamik dan agama Timur.

    (Ngakan Putu Putra sebagaian bahan dari SATS ; “Semua Agama Tidak Sama” ).

    Catatan kaki:
    I). Prof . DR. H.M. Rasjidi : “Empat Kuliyah Agama Islam pada Perguruan Tinggi” penerbit Bulan Bintang, Jakarta, cetakan pertama, 1974. hal 10) H.M Rasjidi hal 53
    2). Lihat Karen Amstrong : A History of God
    3). Swami Dayananda Saraswati Satyarth Prakash (Light of Truth), hal 648.
    4). Ibid hal 720.

  65. ingkan on

    bahwa selingkuh=poligami setuju sekaliii. negara islam seperti turki aja udah melarang poligami dan udah ada hukumnya dengan alasan bahwa pria sudah banyak yang menyalahgunakan makna “poligami”.
    kapan ya indonesia kekekekek…

  66. ingkan on

    mengomentari komentar dari bung ali.
    alquran itu sebetulnya sama aja sama injil, taurat dll.

    harus di interpretasiin sendiri. akibatnya punya makna ganda sama tiap orang, masa ayat yang sama punya makna yang beda-beda untuk tiap orang. contohnya ni :
    orang-orang dengan islam liberalis selalu percaya bahwa surat-surat di alquran itu diturunkan berdasarkan kejadian yang ada pada saat itu. contohnya ayat poligami yang bilang boleh dua,3,4. karna saat itu orang arab punya istri 10 dan seterusnya.

    jadi ga bisa di pake di masa sekarang doong? laah katanya timeless?

    kalo kata kaum konservatif, apa yang ada di alquran di jalanin aja.

    ini salah satu contoh makna gandanya.

  67. mr lekig on

    #ingkan
    yang jelas, dalam poligami pasti ada yang tersakiti, selama istri pertama (sebelumnya) adalah wanita normal, pasti dia tidak rela di madu..

    seperti lagu lama, “wanita mana yang mau dimadu?”

  68. ahoy on

    Weleh, koq jadi rame tanggapannya, yg saya temui malah beberapa orang kristen yang gak boleh beristri dua malah memelihara lonte, dia kawini gak resmi, alasannya mereka gak boleh beristri dua, kasih contoh jgn selalu orang islam dong. yang lebih parah khan yg gak boleh kawin dua/poligami tetapi melakukannya….koq repot2

  69. ahoy on

    bagaimana orang cowo kristen yg memelihara / poligami dengan cewek boleh nggak, karena itu yg sering saya temuin.

  70. mr lekig on

    #ahoy
    sebenarnya saya tidak ingin menyangkutkan hal ini (poligami) dengan salah satu agama, saya ingin membicarakan dengan lebih universal..

    intinya, sebaiknya jangan poligami.. 🙂

  71. Maryam on

    Poligami masih lebih terhormat dari pada perilaku seks bebas dan gonta-ganti pasangan,,,

  72. mr lekig on

    #Maryam
    Dan beristri satu adalah lebih terhormat dibanding poligami :p

  73. dewi noor sani on

    seiring dengan perkembangan zaman, seharusnya kita juga berkembang dalam memaknai ayat-ayat tuhan. tidak secara tersurat saja tapi juga tersirat (maaf bagi pemabaca selain muslim, karena saya mengupas dari ayat-ayat untuk kaum muslim, tapi dengan harapan ini semua bisa menjadi pembelajaran kiat semua

    poligami memang sudah ada jauh sebelum Islam datanag, bahkan pasca Islam datang pun poligami masih marak. tapi kita jarus paham dahulu, apa masing-masing tendensi dari poligami itu sendiri.

    poligami saat ini dimaknai sebagai unjuk kemampuan bersikap “adil” oleh kaum laki-laki. jika ia mampu berpoligami, maka secara legal formal ia telah menyatakan bahwa dirinya mampu bersikap adil. entah adil seperti apa yang poligator (pelaku poligam-red) maksudkan. karena saya masih hanya melihat dari sisi materialistik tentang “adil” yang mereka konsep kan.

    kita tidak menangkap benang merah ayat tuhan yang menyatakan bahwa ayat tuhan tentang poligami (yang selama ini ayat tersebut justru dijadikan legalitas poligami) termaknai sebagai upaya peningkatan derajat perempuan. dimana pada dahulu kala poligami yang ada adalah poligami yang tidak terbatas, bahkan sampai puluhan dan ada yang ratusan seorang laki-laki memiliki istri (entah berapa kali setahun si istri mendapatkan gilirannya. hehehehe….)
    dan ketika turun ayat yang membatasi poligami hanya sampai 4 itu merupakan sebuah pemangkasan yangs sangat radikal dan revolusioner.

    sayangnya, pemaknaan itu sekarang tidak tampak pada zaman yang sedang dalam menghadapi global warming ini.

    pemangkasan poligami sampai 4 istri justru dijadikan legalitas bahwa suami boleh menikah sampai dengan 4 wanita.

    belum lagi dengan terbangunnya opini publik tentang jumlah perempuan yang melebihi laki-laki.

    saya teringat dengan ucapan senior saya, siti Musda Mulia, ia menyatakan;
    Jumlah poerempuan di muka bumi ini memang melebihi dari jumlah laki-laki, tapi berdasarkan data statistik kriteria umur yang melebihi laki-laki itu adalah perempuan lanjut usia dan perempuan yang masih di bawah umur (balita)

    maka jika kamu (laki-laki) ingin melakukan poligami, maka ber plogamilah dengan salah satu diantara keduanya

    balita perempuan (jika tidak mau dianggap sebagai kasus pidana, karena masih di bawah umur)
    atau sama perempuan manula (hehehhe…)

    kalau masu kasih kritik and saran atas komentar ku
    hub aja : dewi-jateng@yahoo.com

  74. irkham on

    Insya Allah bila kita Ikhlas & Ridho, maksudnya saling mengerti (yg haq & bathil menurut Allah SWT) diantara suami istri, maka tabir apakah poligami itu diperlukan atau tidak akan terjawab, itupun harus ada syari’at agama didalam kehidupan rumah tangga mereka. Hadist Rasulullah yang diterangkan Zaid, “Bila nuraniku melihat hal itu putih, tetapi Nabi Muhammad melihat & menetapkan itu hitam, maka aku kesampingkan hati nuraniku tadi.” Coba renungkanlah, bahwa kebenaran & kebaikan menurut Universal adalah baik, tapi benar & baik itu belum tentu benar (haq) menurut agama (Islam). Islam adalah agama kepasrahan, mengharap ridhonya, ikhlas menerima sesuatu. Semoga benar tulisanku. Minal Aidzin Walfaidzin.

  75. satrio on

    Salut sama blog ini. Kebebasan berpendapat yang sehat. Salut, om.

  76. ane on

    http://www.bps.go.id/sector/population/Pop_indo.htm

    Tabel 5. Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, 1980-2000
    INDONESIA
    Laki-laki : 103 417 180
    Perempuan : 102 847 415
    Rasio : 100,6

    Kalau pada poligami semua, 2 istri aja gak smp 4, saya nya ndak kebagian dong *hwaaaa*

    mak! ane beluuum kawiiiinnnn! hehe

    pd jgn serakah yaahhh , ane jg kepingin kawin neh! hehehe

  77. saepudin on

    mudah-mudahan orang yang belum paham islam diberikan hidayahNya sebelum dia dimasukkan dalam neraka. Orang yang bisa memberikan pendapat tentang hukum islam (berijtihad) harus menguasai alquran, alhadis, bahasa arab, dsb. Bagaimana pendapatnya bisa dijamin kebenarannya apabila membaca alqur’an saja tidak bisa.

  78. ??? on

    kalo menurut gua kalo misalnya yg menurut islam td harusnya nenek atau janda2 tuh yg harus di nikahi AA gym yg byk.. kenapa? kan pahala lu berbuat baik selamatin tuh nenek dan sbgnya.. terus kenapa nikahnya ma perawan ting2 yang masih bisa kerja dan ga kekurangan.. hayo kenapa???? terus kenapa anda2 yang berkedok poligami mengatakan untuk merawat orang tersebut karena kekurangan hayo kenapa????

  79. dr ahmad on

    bidadari pertama (bukan istri) yang aku gagahi

    “Suatu kali Rasulullah pernah ditanya sahabat tentang hal ini. “Apakah penghuni surga melakukan persetubuhan?” Beliau menjawab, “Ya, dengan penyemburan yang keras, dengan kemaluan yang tidak lemas dan dengan syahwat yang tidak terputus, tetapi tidak keluar air mani sedikitpun, baik dari lelaki atau perempuan. Apabila selesai, perempuan kembali bersih dan kembali perawan.” (HR. Ibnu Hibban).

    http://slutdrive.com/video-81262941053.html

    adegan diatas hanyalah awal aku main hari itu tapi 1/2 jam kemudian aku main lagi tanpa mengeluarkan mani ! Dahsyat dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi siapa yang mau coba ama aku ???

  80. nuragency on

    ia blognya error… yang nulis juga error

  81. antarez on

    poligami adalah halal coz poligami itu menikah sesuai syariat agama islam (tidak berzina) ,disana ada aturan main dan tanggung jawab dalam berkeluarga , sedangkan berzina -berselingkuh haram dilarang agama karena selain dosa besar ,juga hanya senang-senang saja tanpa ada tanggung jawab ;tidak menikah itu yang tidak boleh dalam agama,
    poligami adalah sebuah pilihan manakala kita dihadapkan pada pilihan tersebut, silahkan menentukan pilihan hidup silahkan berpendapat tapi ingat JANGAN MERUBAH HUKUM ALLAH , jangan mengharamkan apa yang ALLAH telah halalkan bagi manusia , jangan merubah ketetapanNYA ,coz setiap ketetapan ALLAH pasti ada hikmahnya bagi kita manusia, dan tolong bagi yang menulis blog ini” janganlah kamu mengatakan apa yang tidak kamu mempunyai pengetahuan tentangnya” belajar dahulu , teliti dahulu sebelum menulis, semoga ini bisa menjadi sebuah proses pembelajaran yang baik dan lebih lanjut bagi kita semua. insya allah … salam

  82. brontak on

    Ko. Sy baru tahu ada orang sebodoh dia. ya..yaa emang toloooool tuh orang.

  83. oeke on

    salut cing atas pandangannya. memang poligami tidak sama dengan zina, atau tidak sama dengan selingkuh.
    tetapi apapun itu, yang menjadi pertanyaan besar, bisakah manusia berlaku adil ? yang adil hanya Allah bukan manusia. karena itu saya setuju jangan ada poligami.
    jangan pakai alasan Patriakhal, laki-laki lebih tinggi dari wanita jadi seenaknya memperlakukan wanita dengan alasan bisa adil dan mau menolong.

  84. sjjacobson on

    Hii All,

    I’m new here and come here from search engine. I really think this forum was great.

    Would you mind to check my site below ?

    Natural Health Care

  85. silstheannach on

    Hi I’m Connie and although this is my first post I’ve been reading for a while and I guess it’s time that I said Hey and introduced myself. I’m 23 and run a health equipment company with my uncle and live in sunny San Diego, California with my 2 fantastic children. I love climbing and golf but hate seafood…and I guess that’s all you need to know http://www.mysmiley.net/imgs/smile/happy/happy0071.gif

  86. prayexkap on

    Please delete this message….

  87. ElargeAnaerma on

    text message

  88. CheesteShopsy on

    Hi what’s up all, been idling here for a while and decided to post. Something’s just bugging me recently lol.

    Is the cheapest VPS too cheap?

    So I was reading an article today and my eyes strayed towards an ad for a VPS server going for $4.95 per month. Now bear in mind this wasn’t shared hosting which I have also seen for around $1 per month in several places but a full blown Virtual Private Server. It got me thinking whether or not it’s going to be worth it to buy servers now for “serving” anything or if in just a couple of years everything will be running on mainfaimes again. Retrooooo to 1950s?

    When you think about it, before the IBM XT nobody really thought they could afford a computer even for their office let alone their home and businesses always grabbed those big mainframes and had dumb terminals running to the big bad boy in a metal cupboard. Today these cheap VPSes are becoming more and more like the dumbterms of yesteryear; while you may be sitting at an intelligent PC you are still just remote connecting to the processing power of the VPS cloud and you might as well just be typing at a dumb console in many cases. Those of you who shell remotely know what I mean. Now consider a few other seemingly random trends such as “google desktop” and “microsoft remote drive” and fast forward into the future where it seems plausible that all your storage and processing might be done outside your office or dwelling with all that control in someone else’s hands. In return for that control the user might just get their VPS for free, financed by advertising and the sale of marketing data. Right now $4.95 is as good as it gets and it’s without advertising. Still, that price got me thinking of scifi. it’s without advertising. Still, that price got me thinking of scifi. $4.95 is as good as it gets and without advertising. and the sale of marketing data. But right now $4.95 is as good as it gets and without advertising.

  89. onlinemkj on

    Anyone can have high blood pressure. It doesn’t matter your age, race, ethnicity or gender. Many people suffer from high blood pressure and have a higher risk of strokes and heart diseases than those with regular blood pressure.

    http://www.onlinemarketpromo.com/sig.gif

  90. onmarkety on

    Same thing with diamonds, they form deep inside the earth and then a Kimberlite happens and the diamonds are now closer to the surface, which at this point diamond miners will mine them. Soon after, they will be cut, polished, and many times attached to a ring, and then will be sold.

    http://www.onlinemarketpromo.com/sig.gif

  91. Xeeeto on

    Строительный форум. Куплю уголь
    Нужен штукатур
    http://build.su/index.php?s=60fcda64a4dddd6d3f1ebbd9a9e5500d&act=SF&f=337

  92. Peeeda on

    Архитектор. Куплю строительный инструмент
    Нужен прораб
    http://build.su/index.php?s=60fcda64a4dddd6d3f1ebbd9a9e5500d&act=SF&f=340

  93. utha on

    waaaahhh…..
    personaLLY,Saya SANGAT TIDAK SETUJU dg blog anda….

    mugkn anda salah mngerti dlm pngertian poligami dlm agama muslim..
    POLIGAMY BUKAN ZINA….!!!!!
    dy dlm lindungan agama,,
    tu halal,,
    krn syah mnrut agama n uu..

  94. Jeremy J Johnson on

    This really is the best system in the world that enables you to earn money the following, at this time with Zero Delays and Zero Excuses.. it requires no setup time, requires no website building abilities or exterior assets and also you make exactly a specific item on screen.. upfront! There`s no room for speculation… it`s a push button software. You are able to duplicate our success click by click! It costs around 150 dollars but worth any cent.It is apocalypse i bought it here.

  95. hun73r on

    Sharing yg bagus dari sudut pandang orang awam,
    saya sarankan sebelum mengungkapkan sudut pandang anda terlebih dahulu memperbanyak ilmu tentang poligami dalam islam.
    saya rasa yang anda jelaskan adalah sisi kemanusiaan, diakui anda benar. tapi Tuhan itu maha tahu segala apa yang akan terjadi pada manusia.
    Islam melakukan poligami atas dasar peringatan dan kewaspadaan, peringatan, artinya peringatan akan naluri sex manusia yg besar akan kebutuhan seksualx yang dijalankan secara manusiawi (menikah) bukan dengan selingkuh atau sex bebas (seperti di barat) yang bisa disejajarkan dengan sifat hewan.
    kewaspadaan, artinya melihat kemampuan manusia yang selalu egois dan tak mampu untuk membahagiakan semua istri yang dinikahi secara lahir maupun batin.
    jangan salahkan Islam kalau ada umat muslim yang melakukan kesalahan dalam melakukan poligami, aturan boleh ada tapi apakah manusia bisa menjalankan semuanya (seperti undang-undang)???? semoga bermanfaat

  96. cemong on

    Gitu aja kok Repot…

  97. Johnb457 on

    I think you have noted some very interesting points , appreciate it for the post. cdddedcbkkek

  98. Kiki Kie on

    sebagai seorang muslimah saya mengatakan poligyny bukanlah zina, kodratinya manusia & mahluk lainnya hewan tumbuhan bahkan jin sekalipun berketurunan dan poligami untuk mengembangkan keturunan sejatinya polyandri hanya ada di dunia hewan bukan di manusia, polygyny untuk mengendalikan dan mengarahkan nafsu manusia tidak hanya memenuhi nafsu semata tetapi untuk meneruskan & mengembangkan generasi manusia

  99. EugeneAnort on
  100. Charlesned on

    hydra официальный – гидра официальный, hydra com


Leave a reply to gibran's Cancel reply